Kamis, 20 April 2017

CHIEF EXECUTIVE OFFICER (CEO)


CEO (Chief Executive Officer) Dalam Manajemen Pendidikan

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini turut mempercepat laju perkembangan ekonomi dan industri, yang mempunyai imbas yang sangat penting terhadap dunia pendidikan. Salah satu dampak pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang paling nyata dirasakan yaitu menyangkut lapangan kerja, baik dilihat dari kebutuhan masyarakat maupun kemempuan dalam menyediakan tenaga kerja. Dalam hubungannya dalam masalah penyiapan tenaga kerja, yang dihadapi dilapangan yaitu rendahnya mutu tenaga kerja di negara kita. Banyak hal yang turut mempengaruhi mutu tenaga kerja, biasanya kondisi fisik, kualitas pendidikan, dan etos kerja adalah hal yang sangat dominan dalam menentukan produktifitas tenaga kerja.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan masyarakat, pemerintah mulai berusaha meningkatkan mutu pendidikan. Para pengelola pendidikan mulai meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan penataan, pengaturan, penilain dan pengawasan yang tersusun secara rapi. Semua itu dapat terlaksana dengan baik jika pengelola pendidikan telah mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pengaturan system pendidikan (manajemen pendidikan).
Manajemen pendidikan adalah modal yang penting dalam menggeser paradigma lama dalam pendidikan menuju paradigma baru guna mengembangkan dan mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Manajemen pendidikan haruslah dikuasai dengan baik dan dilaksanakan dengan lebih bijak agar menjadikan pendidikan lebih mudah dikembangkan. Manajemen pendidikan ini sangat penting untuk dipelajari guna mempersiapkan pendidikan yang dapat mencipatakan tenaga kerja yang berkualitas.
Dalam manajemen pendidikan sangat diperlukannya seorang pemimpin pendidikan yang baik adalah seorang Chief Executive Officer yang sering kita sebut dengan CEO, yaitu ketentuan jabatan dari instansi. Mengapa CEO ? Karena ada perubahan besar dalam sistem manajemen dan governance (pemerintah) di bidang pendidikan di Indonesia dan tekanan pengaruh perubahan lingkungan yang harus ditanggapi oleh seorang pimpinan, bahkan di tingkat satuan pendidikan pun. CEO dalam manajemen pendidikan adalah orang yang memainkan peranan utama bagi kelangsungan hidup perusahaan atau lembaga pendidkan, secara keseluruhan melalui keputusan strategisnya. Tugas CEO adalah memimpin dan bertanggung jawab terhadap lembaga/sekolah yang dipimpinnya. Dengan adanya CEO dalam manajemen pendidikan, diharapkannya adanya suatu reformasi di dalam pendidikan, terkait dengan bagaimana cara mengatur pendidikan yang baik, apa saja prinsip dalam mengatur suatu organisasi, dan yang llain sebagainya. Manajemen yang baik sekarang ini harus berubah dari “dilayani” menjadi “melayani”, perubahan itu seperti : menghilangkan tradisi : dilayani” menjadi “melayani”, harus hematnya anggaran, cepatnya proses, tepat sasaran dan tujuannya jelas serta tidak adanya pungutan liar (pungli), harus akuntabel yaitu bisa dipertanggung jawabkan. Jika perubahan itu  bisa terselesaikan, bisa dilakukan serta dijalankan maka manajemen itu dikatakan sudah berhasil dalam menjalankan kemanajemenannya.
Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan dan perlu diperhatikan dalam manajemen pendidikan yaitu :
1.      Perubahan Governance 
-          Sekarang setiap satuan kerja harus mempertanggungjawabkan sendiri secara terpisah akuntabilitas pelaksanaan manajemen, program dan anggarannya.
-          Setiap satuan kerja diberi keleluasaan untuk melakukan pengaturan tata kelola yang lebih independen guna mempertanggungjawabkan akuntabilitasnya.
2.      Tuntutan Reformasi SISKEU
-          Unified budget system (system anggaran terpadu)
-          Money follow function
-          Akuntabilitas keuangan berbasis kinerja
-          Leader sebagai kuasa pengguna anggaran atau minimal menjadi pejabat pembuat komitmen
-          Leader bertanggungjawab anggaran rutin dan pengembangan (terikat dan tak terikat, termasuk belanja modal)

3.      Tuntutan SISKUM
Lahirnya peraturan perundangan lain yang mempengaruhi manajemen pendidikan, disamping UU Sisdiknas dan standar pengelolaan :
-          UU Guru
-          UU BHP, Yayasan
-          UU Hak Azasi Manusia
-          UU Hak Perlindungan Anak
-          UU  Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
4.      Tuntutan Orang Tua
-          Meningkat harapan orang tua terhadap tingkat pendidikan
-          Orientasi tidak hanya outputs tetapi juga outcomes
-          Pendanaan oleh pemerintah meningkat
-          Setelah lulus cepat dapat pekerjaan, karena besarnya opportunity costs.
5.      Tuntutan Dunia Kerja (DUKER)
-          Lulusan yang segera dapat bekerja
-          Lulusan yang mempunyai pengalaman kerja
-          Lulusan yang tidak hanya memiliki hardskills, tetapi juga mempunyai soft skills yang memadai.
-          Pendidikan yang mencerahkan dan yang lain sebagainya.

Sesuai dengan paparan diatas maka dari itu diperlukannya seorang Leader yaitu CEO dalam suatu manajemen pendidikan, yang bertanggung jawab akan manajemen yang dipimpinnya. Dalam CEO di bidang pendidikan ada empat yang mempengaruhi yaitu :
1.      Strategic Leader (pemimpin startegis)
a)      Strategic management skills (ketrampilan manajemen strategis)
      Keterampilan menetapkan agenda prioritas kedepan dan mempunyai arah yang jelas kemana organisasi akan dibawa (visi dan misi), serta kontribusi apa yang akan anda berikan selama kepemimpinan anda. Skills yang diperlukan: mengidentifikasi kebutuhan stakeholder; merumuskan visi, misi, dan nilai;  analisis SWOT, merumuskan program strategik dan prioritas.
b)      Personal relationship skills (keterampilan hubungan pribadi)
      Keterampilan personal dalam mempengaruhi bawahan untuk memahami visi dan misi anda serta mengetahui peran dan tanggungjawab masing-masing dalam mencapai visi dan misi tersebut. Skills yang diperlukan: communication skills (keterampilan berkomunikasi).
c)      Leadership skills (keterampilan kepemimpinan)
     Mampu membimbing, memimpin, memberikan motivasi dan mengerakkan bahawan untuk berfikir strategik dalam mengimplementasikan program organisasi sehari-hari dalam memberikan tuntutan layanan pendidikan yang selalu berkembang, termasuk mengembangkan inovasi. Skills yang harus dimiliki untuk menunjang kemampuan ini adalah: leading (terkemuka), guiding (membimbing), and influencing/mempengaruhi (leadership skills).
2.      Leadership skills in action (keterampilan pemimpin dalam bertindak)
a)      Self guiding:
Bangun tingkah laku kepemimpinan diri dan pembelajaran diri;
b)      Aligning:
Arahkan anak buah mengadopsi strategi dan nilai organisasi yang anda tetapkan;
c)      Mentoring:
Latih bahawan.
d)     Team building:
Bangun semangat kesatuan dalam kerangka waktu tertentu untuk perubahan.  
3.      Charismatic leader (pemimpin kharismatik)
a)      Panutan
Dalam sikap, tutur kata dan perilaku
b)      Figur idola
Tidak harus disemua bidang (distinctive)
c)      Menjadi yang dituakan
Tempat mengadu, sahabat, peduli, santun
d)     Tanggungjawab
Tidak melempar kesalahan pada bawahan
e)      Konsisten
Mempunyai pendirian dan tetap tegak menjaganya
4.      Professional Leader/pemimpin professional (Education Administrator), kemampuan dalam memimpin
a)      Mengetahui pengelolaan internal pendidikan di bidang: kurikulum, kesiswaan, personel, sarana dan prasarana, keuangan, ketata-usahaan, organisasi, dan kehumasan.
b)      Sebagai CEO tidak perlu mengerjakan sendiri, pekerjaan tersebut dapat didelegasikan.
c)      Fokus CEO lebih banyak pekerjaan yang bersifat keluar, asal sistem administrasi internal sudah dibangun.
5.      Political Leader (pemimpinan politik)
a)      Bisa bekerjasama dengan organisasi-organisasi lain
b)      Manajemen pendidikan tidak dalam lingkungan yang fakum, tetapi dalam kancah tarik-menarik kepentingan berbagai pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, DPR/DPRD, LSM, dan pengamat.
c)      CEO pendidikan harus mengetahui peta politik, dapat bermain cantik, tetapi tidak terseret ke politik partisan.
d)     Networking (jaringan) perlu dibangun untuk memperoleh dukungan dan menghindari tekanan.

e)      Skills yang diperlukan: initiasi, persuasi, negosiasi, membangun jejaring, dan menetapkan posisi strategik.

Sekian yang bisa saya tuliskan terkait CEO dalam manajemen pendidikan.
Semoga bermanfaat......... !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar